Israel dan Iran mengalami perang singkat selama 12 hari yang berakhir dengan gencatan senjata pada 24 Juni 2025. Serangan udara Israel menarget fasilitas nuklir utama di Iran seperti Fordow, Natanz, dan Isfahan, memperlambat program nuklir Iran meskipun sebagian stok uranium dikabarkan masih selamat.
Iran membalas dengan gelombang misil balistik dan drone ke sejumlah kota dan instalasi militer Israel, termasuk serangan ke rumah sakit Soroka di Beersheba yang menyebabkan puluhan korban. Iran juga menembakkan rudal ke pangkalan AS di Qatar sebagai aksi balasan, namun sebagian besar berhasil dihalau sistem pertahanan.
Kini, ketegangan kawasan meningkat. Israel melanjutkan serangan sporadis ke Lebanon, Suriah, dan Yaman. Sementara itu, di Iran sendiri, muncul tuntutan akuntabilitas dan perubahan politik pascakonflik, bahkan aktivis seperti peraih Nobel Narges Mohammadi mengaku mendapat ancaman dari pihak keamanan.